Kamis, 25 Agustus 2016

Filled Under:

EMPAT ALIRAN DALAM PENDIDIKAN

Gua punya sedikit informasi nih gan, tentang 4 Aliran Dalam Pendidikan,
Yo, langsung simak aja gan..... :)


Masalah ini sudah lama diperdebatkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini nampak adanya beberapa teori yang mempertentangkan apakah pendidikan itu perlu atau tidak bagi manusia?. Hal ini tercermin dari lahirnya aliran-aliran pendidikan, diantaranya yang terkenal adalah 1).Empirisme, 2). Nativisme, 3). Naturalisme, 4).dan Konvergensi.
1. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh John Locke yang lahir tahun 1632,berpendapat bahwa ide-ide tidak dibawa sejak lahir akan tetapi muncul dari pengalaman indrawi,semua yang dipelajari didasarkan pada sensasi dan refleksi. Anak-anak belajar dan mengingat melalui ide-ide yang diasosiasikan yang berasal dari sensasi,ditirukan dengan pemahaman,ide-ide yang memberikan keberhasilan,kenikmatan dan kesenangan.
Locke membuat suatu perbedaan yang tajam antara pendidikan dan yang semata-mata diperoleh(melalui asosiasi) dari informasi verbal untuk diingan dan diceritakan.Ia menegaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang terdapat pada anak baikjasmani dan roani,yang diperlukan supaya mereka sehat, berbudi, dan berhasil dalam kehidupannya.
Gagasan John Locke ini dimuat dalam bukuya “ Essay Concerning Human Understanding”, inti dari buku ini adalah tentang asal,kepastian, dan banyaknya pengetahuan manusia. Jiwa ini waktu dilahirkan masih putih bersih sebagaimana mejalilin(tabula rasae). Guru atau orang tua paling menentukan hasil pendidikan. Pendidikan dibentuk oleh pengalaman, bukan tergantung dari dasar. Dengan demikian ,ajar merupakan penentu akan menjadi apa anak kelak.Teori mendapat dukungan dari golongan behaviorisme yang dipelopori oleh Pavlov(Rusia) dan Watson(Amerika) bahkan Watson sanggup menjamin orang tua menginginkan jadi apa anaknya seniman,negarawan,usahawan,dokter,guru,ahli teknik,sastrawan,peneliti, bahkan perampok sekalipun, karena aliran ini mengabaikan bakat dan potensi-potensi yang dibawa sianaksejak lahir.
2. Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Arthur Schopenhouer (1788-1860) dan juga dianut oleh Prof. Heymans, secara etimologis nativis berarti pembawaan. Menurut teori ini pendidikan itu tidak perlu karena pendidikan tidak dapat mempengaruhi perkembangan manusia.Manusia lahir sudah dengan pembawaannya yang sama sekali tidak dapat diubah oleh pendidikan , bahkan dapat merusak perkembangan anak secara natural. Jadi anak hendaknya diberi kebebasan untuk tumbuh dan berkembang secara kodrati sebab secara kodrat anak adalah baik.
Aliran ini berpandangan, sekalipun diperukan pendidikan tetapi pendidikan yang bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Dengan kata lain, pendidikan tidak dimaksudkan untuk merubah karena memang dianggap tidak kuasa untuk merubah. Aliran ini bersifat pesimistik karena melihat sesuatu dengan kacamata hitam.
Aliran ini kurang populer untuk pengembangan konsep pendidikan , karena sesuai dengan sifat dasar pendidikan yakni merubah. Jika pembawaan lebih berperan berarti usaha pendidikan sia-sia.
3. Aliran Naturalisme
Aliran ini hampir sama dengan aliran nativisme, aliran naturalisme dipelopori oleh Jean Jecques Rousseau (1712-1778)yang bersemboyan kembali ke alam “ back to basic ” dalam satu bukunya yang berjudul “emile “ ia berkata pada dasar manusia itu baik maka biarkanlah berkembang sesuai perkembangan alamnya..Jangan dididik seperti orang dewasa menurut ukuran ukuran orang dewasa.
Rousseau membagi rentang kehidupan individu menjadi 5 periode pertumbuhan. Periode pertama ialah masa bayi dan kanak-kanak( 0tahun-5tahun) periode ini jangan ada campur tangan orang dewasa terhadap dorongan dan tingkah laku alamiah anak, kedua usia 5 – 12 tahun, periode ini ditekankan pada latihan indra dan fisik melalui pengalaman, ketiga usia 12 – 15 tahun periode ini biarkanlan anak mencari dan menemukan untuk dirinya hukum alam dan ilmu pengetahuannya, keempat usia 15 – 20 tahun pada periode ini bawalah anak menjalani pengalaman-pengalaman sosial,moral dan fisik yang penting dan periode kelima adalah usia diatas 20 tahun,arahkanlah manusia dewasa awal ini pada pemilihan teman hidup yang cocok.
4. Aliran Konvergensi

Dipelopori oleh William Stern(1871 – 1938) seorang filsuf jerman yang menyatakan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh dan hasil perpaduan antara faktor bakat/pembawaan dan faktor alam sekitarnya. Faktor pembawaan atau potensi yang dibawa sejak lahir dapat berkembang apabila diberi rangsangan dari luar yang berupa pendidikan. Aliran ini didukung oleh Woodwarth dan Maqueis, termasuk di Indonesia berkembang aliran ini yang dipelopori Ki Hajar Dewantoro dengan “Taman Siswa” nya dan dikembangkan melalui prinsip trikon, yaitu konsentris,kontinuitas dan konvergen. Trikon ini menunjuk kepada pengaruh lingkungan dan pertemuan dari unsur-unsur anak dengan lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhannya secara terus menerus.

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagi Yang Ingin Berkomentar Isi Aja Gan!!

 

Copyright © Arifnumbawan || Derisa17™ is a registered trademark.
Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.