Gua punya sedikit informasi nih gan, tentang 4 Aliran Dalam Pendidikan,
Yo, langsung simak aja gan..... :)
Masalah ini sudah lama diperdebatkan oleh para
ahli pendidikan. Hal ini nampak adanya beberapa teori yang mempertentangkan
apakah pendidikan itu perlu atau tidak bagi manusia?. Hal ini tercermin dari
lahirnya aliran-aliran pendidikan, diantaranya yang terkenal adalah
1).Empirisme, 2). Nativisme, 3). Naturalisme, 4).dan Konvergensi.
1. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh John Locke yang
lahir tahun 1632,berpendapat bahwa ide-ide tidak dibawa sejak lahir akan tetapi
muncul dari pengalaman indrawi,semua yang dipelajari didasarkan pada sensasi
dan refleksi. Anak-anak belajar dan mengingat melalui ide-ide yang
diasosiasikan yang berasal dari sensasi,ditirukan dengan pemahaman,ide-ide yang
memberikan keberhasilan,kenikmatan dan kesenangan.
Locke membuat suatu perbedaan yang tajam antara
pendidikan dan yang semata-mata diperoleh(melalui asosiasi) dari informasi
verbal untuk diingan dan diceritakan.Ia menegaskan bahwa pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan semua potensi yang terdapat pada anak baikjasmani dan
roani,yang diperlukan supaya mereka sehat, berbudi, dan berhasil dalam
kehidupannya.
Gagasan John Locke ini dimuat dalam
bukuya “ Essay Concerning Human Understanding”, inti
dari buku ini adalah tentang asal,kepastian, dan banyaknya pengetahuan
manusia. Jiwa ini waktu dilahirkan masih putih bersih sebagaimana
mejalilin(tabula rasae). Guru atau orang tua paling menentukan hasil pendidikan.
Pendidikan dibentuk oleh pengalaman, bukan tergantung dari dasar. Dengan
demikian ,ajar merupakan penentu akan menjadi apa anak
kelak.Teori mendapat dukungan dari golongan behaviorisme yang dipelopori
oleh Pavlov(Rusia) dan Watson(Amerika) bahkan Watson sanggup menjamin
orang tua menginginkan jadi apa anaknya seniman,negarawan,usahawan,dokter,guru,ahli
teknik,sastrawan,peneliti, bahkan perampok sekalipun, karena aliran ini
mengabaikan bakat dan potensi-potensi yang dibawa sianaksejak lahir.
2. Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Arthur
Schopenhouer (1788-1860) dan juga dianut oleh Prof. Heymans, secara
etimologis nativis berarti pembawaan. Menurut teori ini pendidikan itu tidak
perlu karena pendidikan tidak dapat mempengaruhi perkembangan manusia.Manusia
lahir sudah dengan pembawaannya yang sama sekali tidak dapat diubah
oleh pendidikan , bahkan dapat merusak perkembangan anak secara
natural. Jadi anak hendaknya diberi kebebasan untuk tumbuh dan berkembang
secara kodrati sebab secara kodrat anak adalah baik.
Aliran ini berpandangan, sekalipun diperukan
pendidikan tetapi pendidikan yang bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan
potensi yang dibawa sejak lahir. Dengan kata lain, pendidikan tidak dimaksudkan
untuk merubah karena memang dianggap tidak kuasa untuk merubah. Aliran ini
bersifat pesimistik karena melihat sesuatu dengan kacamata hitam.
Aliran ini kurang populer untuk pengembangan
konsep pendidikan , karena sesuai dengan sifat dasar pendidikan yakni merubah.
Jika pembawaan lebih berperan berarti usaha pendidikan sia-sia.
3. Aliran Naturalisme
Aliran ini hampir sama dengan aliran nativisme,
aliran naturalisme dipelopori oleh Jean Jecques Rousseau
(1712-1778)yang bersemboyan kembali ke alam “ back to basic ” dalam
satu bukunya yang berjudul “emile “ ia berkata pada dasar
manusia itu baik maka biarkanlah berkembang sesuai perkembangan alamnya..Jangan
dididik seperti orang dewasa menurut ukuran ukuran orang dewasa.
Rousseau membagi rentang kehidupan individu
menjadi 5 periode pertumbuhan. Periode pertama ialah masa bayi dan kanak-kanak(
0tahun-5tahun) periode ini jangan ada campur tangan orang dewasa terhadap
dorongan dan tingkah laku alamiah anak, kedua usia 5 – 12 tahun, periode ini
ditekankan pada latihan indra dan fisik melalui pengalaman, ketiga usia 12 – 15
tahun periode ini biarkanlan anak mencari dan menemukan untuk dirinya hukum
alam dan ilmu pengetahuannya, keempat usia 15 – 20 tahun pada periode ini
bawalah anak menjalani pengalaman-pengalaman sosial,moral dan fisik yang
penting dan periode kelima adalah usia diatas 20 tahun,arahkanlah manusia
dewasa awal ini pada pemilihan teman hidup yang cocok.
4. Aliran Konvergensi
Dipelopori oleh William Stern(1871 –
1938) seorang filsuf jerman yang menyatakan bahwa perkembangan
manusia ditentukan oleh dan hasil perpaduan antara faktor
bakat/pembawaan dan faktor alam sekitarnya. Faktor pembawaan atau potensi
yang dibawa sejak lahir dapat berkembang apabila diberi rangsangan dari luar
yang berupa pendidikan. Aliran ini didukung oleh Woodwarth dan Maqueis,
termasuk di Indonesia berkembang aliran ini yang dipelopori Ki Hajar
Dewantoro dengan “Taman Siswa” nya dan dikembangkan
melalui prinsip trikon, yaitu konsentris,kontinuitas dan konvergen. Trikon ini
menunjuk kepada pengaruh lingkungan dan pertemuan dari unsur-unsur anak dengan
lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhannya secara terus menerus.
0 komentar:
Posting Komentar
Bagi Yang Ingin Berkomentar Isi Aja Gan!!